PENGARUH BREAKING UP PROLONGED SITTING TERHADAP PERFORMA KERJA DAN DENYUT JANTUNG
Keywords:
Bourdon Wiersma test, denyut jantung, peregangan, performansi kerjaAbstract
Perkembangan teknologi dan informasi semakin tinggi, dengan meningkatnya jumlah pekerja yang melaksanakan pekerjaannya dengan menggunakan komputer. Seiring dengan peningkatan tersebut, meningkat pula keluhan pekerja tersebut, seperti keluhan pada bahu, bahu, punggung bawah, leher, mata, tangan, kelelahan dan stress. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kegiatan peregangan sebelum bekerja dan di sela waktu kerja terhadap performa kerja dan denyut jantung.
Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah 11 orang. Setiap responden melakukan peregangan sebelum bekerja dan di sela waktu kerja. Partisipan diberi tugas untuk memasukkan data dalam sistem informasi simulasi selama dua jam. Bourdon Wiersma test dilakukan setelah melakukan peregangan di awal dan akhir perlakuan untuk mengukur kecepatan, ketelitian, dan konsistensi. Denyut jantung diukur secara kontinyu dari awal hingga akhir perlakuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peregangan di awal kerja dapat meningkatkan kecepatan, ketelitian, dan konsistensi performansi. Perbedaan frekuensi peregangan di sela waktu kerja pada ketiga perlakuan hanya memberikan pengaruh signifikan pada kecepatan sedangkan pada ketelitian dan konsistensi tidak terdapat pengaruh yang signifikan. Peningkatan denyut jantung terjadi saat peregangan dilakukan. Peregangan memberikan pengaruh signifikan pada denyut jantung dibandingkan duduk.